Meski Sempat Diselamatkan Sertu Mardi, Bayi Yang Terseret Arus Sungai Meninggal Dunia

LiputanTODAY.com (Solok) – Walau sempat diselamatkan Babinsa Koramil 03/Muaralabuh, Sertu Mardi, seorang bayi yang terseret arus sungai saat banjir melanda perkampungan Tarandam, Kabupaten Solok, akhirnya meninggal dunia.

Hal tersebut disampaikan Dandim 0309/Solok, Letkol Arh Priyo Iswahyudi, dalam rilis tertulisnya di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Sabtu, (14/12/2019).

Diungkapkan Dandim, peristiwa ini terjadi saat banjir melanda kawasan perkampungan Tarandam, Pasar Muara Labuh Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan, Sumbar, pada Jumat, (13/12/2019).

“Saat bersamaan, ketika mengantar istri hendak berbelanja ke pasar, Babinsa (Sertu Mardi), mendengar suara minta tolong dari warga,” ujarnya.

Naluri seorang prajurit, lanjut Dandim, membuat Mardi tanpa berpikir panjang segera melompat ke sungai untuk menyelamatkan sang bayi.

“Dibantu seorang warga bernama Wahyu (24), lalu keduanya berhasil membawa bayi Aldi (3) ke daratan untuk diberikan pertolongan pertama,” jelasnya.

Disampaikan Priyo Iswahyudi, sehari sebelumnya juga hal serupa dilakukan Serda Osman Gumandra, Babinsa Koramil 03/Muara Labuh Kodim 0309/Solok menyelamatkan Balita saat banjir datang.

“Dan kini, aksi heroik ini kembali dilakukan Sertu Mardi. Dengan nekad melepas seragam dinasnya, melompat ke Sungai Batang Pulakek Pauh Duo membantu selamatkan bayi yang terseret arus deras sungai,” pujinya.

Di tempat terpisah, Sertu Mardi menjelaskan, meski air deras tanpa mengenal bahaya mengancam nyawanya, dirinya langsung mencebur ke derasnya arus sungai untuk menyelamatkan balita yang terseret arus.

“Ini saya lakukan murni panggilan dari dalam diri sebagai seorang prajurit TNI AD untuk membantu kesulitan yang dihadapi warga,” terangnya.

Suami dari Rahma tersebut mengungkapkan bahwa yang dilakukannya semata-mata membantu warga yang mengalami musibah.

“Jiwa kebapakan dan kemanusiaan muncul seketika, kala mendengar anak seorang anak yang terseret arus sungai,” urainya.

Mardi juga merasa sedih, setelah melalui perjuangan yang melelahkan, mulai dari menyelamatkan sang bayi dari arus sungai sampai membawa ke rumah sakit, nyawa sang bayi tak dapat diselamatkan.

“Sedih juga rasanya tak dapat menyelamatkan nyawa Aldi kecil, walau tim medis rumah sakit telah bekerja maksimal menolongnya,” ucapnya.

Bapak dari Alexa (11) dan Amanda (9) ini menyampaikan, sebagai seorang prajurit dirinya terus akan berbuat yang terbaik untuk melayani dan melindungi waga binaanya.

“Tugas seberat apapun harus saya kerjakan dan lakukan dalam membantu kesulitan warga, walaupun nyawa taruhannya, itu sudah menjadi komitmen saya dalam bertugas,” tandasnya.

Detik-detik penyelamatan Balita korban hanyut ini sempat membuat heboh warga dan menjadikan momen penting bagi warga karena keberanian anggota TNI ini.

“Yaa Allah, berani kali tentaro itu, luar biaso keberaniannya,Yaa Allah lihat itu, lihat itu dapot anak itu diselamatkan tentaro, “tutur warga setempat berdecak kagum. (Red/Dispenad)