LiputanToday.Com (MAGELANG) – Merti Dusun Gogik di Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Prosesi upacara diawali dengan mengarak gunungan rempah-rempah dan buah-buahan hasil bumi di depan kantor Balai Desa Girirejo.
Tradisi merti dusun merupakan salah satu bentuk tradisi budaya dan kearifan lokal masyarakat Dusun Gogik lereng gunung Andong, sebagai wujud syukur warga masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan limpahan rizki.
Salah satu bentuk rasa syukur tersebut di wujudkan dengan adanya gunungan yang berisi berbagai hasil bumi, seperti sayuran dan buah-buahan yang di bawa oleh masyarakat, yang nantinya sebagai simbol tradisi dan berdoa atas wujud syukurnya.
Pejabat sementara (Pj) Dusun Gogik Haryoko dalam sambutanya mengucapkan terimakasih kepada Forkompimdes, tamu undangan, dan masyarakat yang sudah mendukung dan membantu acara merti dusun sehingga bisa barjalan tertib dan lancar.
“Kegiatan merti dusun ini merupakan wujud syukur kepada Allah. atas keselamatan dan limpahan rizki yang melimpah, selama ini kegiatan merti dusun sudah menjadi adat Istiadat dan tradisi yang dilaksanakan setiap tahunnya di bulan sapar kususnya di Dusun Gogik Desa Girirejo,” Ungkap Yoko, Minggu (13/10/2019).
Sementara warga Desa Girirejo Sukardi mengatakan, dirinya sangat senang dan bangga kepada pemerintah Desa Girirejo khususnya Dusun Gogik yang selalu mengadakan kegiatan merti dusun.
“Saya berharap pemerintah desa masih menjaga adat istiadat tradisi kebudayaan jawa tetap dilaksanakan, semoga kedepan semakin maju, gemah ripah loh jinawi,” Pungkas Sukardi. Senin, (14/10/2019).
Selain itu, ada juga pasar rakyat yang digelar disepanjang jalan desa, berbagai macam pernak pernik yang diperjual belikan dari anak-anak hingga dewasa.
Pada malam hari masyarakat dipertunjukan dengan penampilan wayang kulit di lapangan depan balai desa Girirejo, Kemeriahan tersebut sangat ditunggu-tunggu semua orang warga desa dan ada juga dari pendatang luar kota untuk menyasikan pergelaran wayang kulit di dalangi Ki Seno Nugroho dari Yogyakarta.