Kisah Insafnya Sang Predator Penyu

LiputanToday.Com (SELAYAR) – Berita ini datangnya dari Resort Jinato, Taman Nasional Taka Bonerate – Kepulauan Selayar. Jum’at, 31 Januari 2020.

Hendra Mustajab, selaku PEH Pertama Balai TN. Taka Bonerate menuliskan, sebelum matahari beranjak dari peraduannya, sesosok manusia satu ini melata menyusuri pekatnya malam. Sekitar pukul 03.00 dinihari. Hasse mulai berjalan di tepian pantai mencari sesuatu yang hanyut dibawa ombak dan masih bermanfaat.

“Ternyata bukan saja mencari barang hanyut, tetapi juga mencari penyu yang sedang bertelur untuk dikonsumsi, dengan kata lain sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui,” tulis Hendra.

Hendra menuturkan dalam tulisannya, disinilah inti cerita dimana pria bernama HASSE alias Asse. Orang biasa memanggilnya, yang merupakan predator atau pemangsa telur penyu.

“Tanpa rasa takut dan kedinginan Asse mulai berjalan mencari sarang, telur penyu untuk diambil dan dikonsumsi,” tandas Hendra.

Diungkapkan penulis, dengan keahlian dan pengalamannya, sarang dan telur dengan mudah didapatkannya. Bermodal sebatang bambu kecil yang runcing dibawanya, Asse mulai menusuk nusuk ke pasir yang diduga ada telur penyunya.

“Setelah telur penyu didapat, Asse kembali ke kampung atau rumah kemudian membagi telur tersebut kepada keluarga dan tetangga untuk dikonsumsi,” demikian ujar Hendra.

Ia mengambahkan, kegiatan berburu telur penyu ini menjadi rutinitas Asse selama beberapa tahun.

Namun, seiring berjalannya waktu, Asse mulai sadar bahwa aksinya selama ini salah. Bukannya tanpa sebab, hal ini dilatarbelakangi adanya sosialisasi dari petugas Taman Nasional Taka Bonerate yang terus digalakkan tentang pentingnya pelestarian penyu dan biota laut langka lainnya.

Kini, Asse telah berubah 100%, dulunya pemangsa penyu, sekarang menjadi pelestari penyu, dan orang Jinato menyebutnya sebagai pawang penyu.

Informasi yang dikumpulkan, sejak Agustus 2019 sampai dengan Januari 2020. Sudah 12 jejak dan sarang penyu yang Hasse temukan. 1 di sisi timur, dan 11 sarang dan jejak di sisi selatan pantai barat Pulau Jinato.

“Asse… Penyu….tello’….. Sissi’ itu orang kampung Jinato panggil Asse,” pungkas Hendra. (Red).