Tak Kunjung Teratasi, Warga Batam Mengeluh Air Bersih

Warga Perumahan Cipta Green Mansion memilih menjual unit rumahnya, dikarenakan masalah distribusi air bersih yang tidak mengalir sejak dua bulan belakangan.

“Saya sudah 4 tahun tinggal di sini, dan saat ini saya sendiri lagi mencoba jual rumah saya. Hal yang sama juga sudah dilakukan oleh tetangga saya,” jelas Aditya salah satu warga Perumahan Cipta Green Mansion Sekupang, Rabu (31/5/2023).

Dalam dua bulan ini, Aditya menuturkan ia dan warga lainnya tidak dapat menikmati air bersih. Dikarenakan air tidak mengalir selama 24 jam.

Namun hal ini tidak selaras dengan pembayaran tagihan air, yang harus wajib dibayar oleh warga setiap bulannya. Terkait tagihan, Aditya menerangkan dirinya wajib membayar tagihan sebesar Rp250 ribu per bulan.

“Untuk bulan ini saja saya baru bayar tagihan sebesar Rp600 ribu. Ini untuk tagihan dua bulan. Tagihan tetap diminta, namun air tidak mengalir. Ini kan gila namanya,” paparnya.

Terkait hal ini, Aditya mengaku ia dan warga lainnya tengah berencana untuk memesan papan bunga, dan spanduk yang berisi saran agar warga tidak membeli unit rumah di Perumahan Cipta Green Mansion Tanjungpinggir, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau

Nantinya papan bunga dan spanduk ini direncanakan akan dipasang di sepanjang akses masuk, dan depan perumahan.

“Ini sedang kami finalkan rembuknya. Karena masih ada tanggungjawab developer terhadap kami konsumennya,” terangnya.

Terkait air bersih, warga kini terpaksa mengeluarkan biaya lebih untuk pembelian air galon isi ulang, dan juga pemesanan air tangki.

Kini dalam sehari, Aditya dapat mengeluarkan uang sebesar Rp50 ribu hingga Rp60 ribu hanya untuk pembelian air galon. Sementara untuk pembelian air tangki, Aditya mengaku melakukan pembayaran dengan cara patungan.

“Untuk air tangki, satu rumah jatahnya 500 liter. Jadi untuk satu mobil yang datang, hanya dapat mendistribusi kurang lebih 5 rumah. Dan ini selalu kami lakukan setiap hari,” tuturnya mengakhiri.

(Red)